The Problematic

"Satu teman dekat, dapat melakukan banyak kerusakan daripada lima musuh."

***

Lauren, gadis kecil yang memiliki sifat introvert sejak kecil, karena mempunyai masalah untuk bersosialisasi. Dia memiliki gaya bicara yang berbelit belit, apalagi dengan orang asing. Gadis tersebut cukup sulit untuk mencari teman.

Hingga akhirnya, satu gadis perempuan ber nama Jasmin, mendatangi nya dan mengajaknya berteman dengan ekspresi yang gembira.

Lauren yang merasa terbawa perasaan, ia pun menerima saja menjadi teman nya. Mengingat dia menjadi sering tertawa sejak pertama bertemu Jasmin karena kepribadian nya yang seperti social butterfly itu.

Karena Jasmin, Lauren bisa tertawa lepas dan bahkan tidak menjadi pemalu lagi seperti dulu. Hingga 2 tahun lamanya, mereka dekat sebagai status sahabat.

Lauren membatin, "Bagaimana hidupku jika Jasmin tidak memungut ku sebagai temannya?"

But, it's wrong.

Lauren terjebak, karena mempunyai sedikit teman dan takut ditinggalkan, dia menjadi terjebak dalam perangkap.

Karena tak kuat, Lauren curhat kepada adik perempuan nya.

Lauren memang sering berkata kasar, hanya kepada teman terdekatnya tetapi tidak ada maksud menyakiti mereka. Tetapi hal itu mampu membuat Lauren marah karena Jasmin memberitahu kepada kakak laki lakinya jika Lauren mengajarinya berkata kotor.

Padahal tidak.

Itu salah.

Kenyataannya, Jasmin lebih sering berkata kotor dengan sangat vulgar tanpa di sensor. 

Teori dari mana jika Lauren mengajarinya berkata kasar?

Apalagi, Lauren sempat Memiliki rasa suka kepada kakak laki laki Jasmin. Tapi, kenapa Jasmin malah membicarakan hal seperti itu yang membuat Lauren malu untuk bertemu dengan kakaknya?

Lauren juga semakin merasa hilang harga diri, ketika Jasmin memberitahu kepada laki laki yang dekat dengannya jika Lauren adalah perempuan yang mengajari nya berkata kasar, dan apapun itu yang membuat Lauren merasa sangat malu.

Hingga laki laki yang dekat dengan Jasmin berkata, jika Lauren harus di jauhi oleh Jasmin.

Lauren menangis semalaman di kamarnya.

Gadis itu kecewa.

Dia cuma ingin berteman saja, tidak lebih.

Lebih sakit lagi, saat Lauren marah soal itu kepada Jasmin tetapi Jasmin hanya menanggapi kemarahan Lauren dengan perkataan, "Hehe."

Just laugh?

Rasanya Lauren ingin menonjok muka Jasmin yang sok polos itu. 

Lauren berat untuk memaafkan lagi, karena Jasmin sudah sering melakukan kesalahan kesalahan lain. Pertama, Jasmin selalu merengek dan merajuk ketika Lauren bercerita tentang temannya selain Jasmin. Sampai sampai Lauren di blokir.

Kedua, Jasmin selalu banyak bergerak ketika dia sedang duduk di motor dan Lauren yang mengendarai nya, sehingga Lauren kehilangan fokus dan hampir menabrak orang. Dan lagi lagi jawaban Jasmin hanya bercanda. 

Ketiga, uang Lauren sering terkuras habis karena Jasmin selalu merengek minta main dan beli jajan. Jika tidak dituruti, dia akan merajuk.

Keempat, Jasmin sering ngambek jika Lauren selalu slow respon di WhatsApp. Padahal  Lauren sudah memberitahu bahwa dirinya sibuk dengan sekolahnya, dengan les nya, dengan tugasnya dan  kegiatan ekstrakurikuler, tidak  dengan Jasmin yang berbeda sekolah.

Hingga rasanya Lauren seperti di kontrol oleh Jasmin. Seolah hidup Lauren hanya untuk Jasmin.

Jasmin menganggap bahwa slow respon di WhatsApp dapat menghambat hubungan pertemanan.

Padahal, Lauren hanya ingin berteman.

Lauren tidak kuat karena dirinya serba salah, akhirnya dia bertanya pada Jasmin, "Apa kesalahan ku?"

Jasmin hanya menjawab, "Tidak tahu."

Lauren marah.

Berdebat lah mereka, lamanya sampai satu Minggu di WhatsApp.

Walaupun Lauren sudah mengumbar semua kesalahan Jasmin yang sudah lama ia pendam, tetap saja, 

Lauren di cap bersalah.

Gadis itu kecewa, dia sakit hati.

Apalagi Jasmin menagih nagih kalimat maaf dari Lauren. Menambah kesan Lauren adalah orang yang bersalah, padahal dia selalu minta maaf pada Jasmin dalam situasi apapun.

Jasmin berspekulasi, jika Lauren adalah orang yang egois.

Karena Jasmin tak kunjung mengalah dan selalu membesarkan besarkan masalah, Lauren sudah malas menanggapi.

Lauren pun meminta maaf, walaupun dia yang tersakiti.

"kalo itu bener bener kesalahan ku, aku minta maaf banget, maaf karena udah nyakitin hatimu sama udah bikin pikiran ga enak, aku minta maaf karena kepribadian ku yang buruk sama egois." - Lauren.

Lauren meminta maaf duluan, karena dia sudah muak, dia ingin masalah ini cepat selesai karena ini adalah hubungan yang toxic.

Walaupun mengetik dengan mata berkaca kaca.

Nyatanya, Lauren salah berpendapat kalau menaruh kepercayaan pada Jasmin adalah hal yang tepat. Tapi itu kesalahan besar, dia malah dicap menjadi seorang yang bersalah "A loser."

Lauren akhirnya memutuskan untuk memutus hubungan persahabatan antara dia dan Jasmin. Dia lelah menanggapi segala ocehannya yang seperti anak kecil. Bahkan kepribadian Jasmin lebih kanak kanak ketimbang adik perempuan Lauren.

Mungkin memutus hubungan adalah pilihan yang terbaik agar mereka tak bertengkar lagi.

Mereka berdua lost contact.

Tidak berkomunikasi seperti 2 tahun sebelumnya.

Bahkan saling membenci.

***

Kutanya, bagaimana perasaan kalian jika di posisi Lauren?


END.


(Based On true story)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Woodstock 99